Wednesday 29 February 2012

Petualangan Jiwa Terjajah

Elang bukit terbang menyisi..
Hatinya miris,
rasa malu tiada lagi arti
bagai pasir maksiat membuncah syahwat.

melayang terus dia menyisir ombak...
Oh...gumamnya.
Mengapa etika dan akhlak tak bertegur sapa.

kepakannya terbawa angin bising keperkotaan
kalbunya kelu luka
empati sudah tiada peduli.

dengan sgala galaunya
terbang jauh dia kedusun hijau
disanapun harapannya lumpuh
sebab surau tua sudah tak lagi lantunkan azan
sementara sang bilal lupa hitungan tasbih

dengan sgala sumpah serapah
terbang jauh dia kelangit
sejuk dan damai sudah pula tak lagi indah

lama dia diam tiada kicau

oh...
Ternyata masih tersisa
sedikit hutan perawan..
Tempat untukku bertafakur
lalu menukik dia dengan pekikan ngilu...
Melengking penuh sayatan..

Tuhan...
Jangan hukum aku atas segala kemudaratan ini
lirihnya diujung ratap

dan dia hilang dalam memendam sgala kebencian

"aku tau persis dia dendam
dengan zaman yg sudah tak bertuhan ini


No comments:

Post a Comment